MEDAN SUMUT21.ONLINE
Suasana hangat dan penuh kekeluargaan terasa pada Rabu malam, 22 Januari 2025, di Restoran Garuda, Jalan Kapten Patimura No.328, Kota Medan. Dalam acara jamuan makan malam yang dihadiri oleh Kombes Pol (P) Dr. Maruli Siahaan, S.H., M.H., bersama Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, S.I.K., S.H., M.Hum., turut hadir beberapa tokoh akademisi dan praktisi hukum yang memberikan warna dalam diskusi malam itu.
Hadir pula AKBP Dr. Yurizal, S.H., M.H., seorang dosen di PTIK-STIK Lemdiklat Polri, Prof. Drs. Andy Fefta Wijaya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB UB), serta Dr. Hermawan, seorang Dosen Administrasi Publik Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (UB). Kehadiran para akademisi ini memberikan nuansa intelektual yang memperkaya diskusi tentang sinergi antara institusi penegak hukum dan dunia akademik dalam menciptakan keamanan dan pembangunan yang berkelanjutan.
Jamuan yang dimulai pukul 19.00 WIB itu menjadi momentum diskusi strategis yang tak hanya berfokus pada isu keamanan, tetapi juga pada pembangunan masyarakat dan pendekatan multidisipliner. Dalam sambutannya, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengapresiasi kehadiran para tokoh yang berkontribusi dalam memperkuat sinergi antara Polri, akademisi, dan masyarakat.
“Kami percaya, untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, kolaborasi dengan berbagai elemen, termasuk akademisi, sangatlah penting. Melalui pendekatan multidisipliner, kita dapat menghasilkan solusi yang lebih holistik untuk keamanan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Gidion.
Dr. Maruli Siahaan menambahkan bahwa kolaborasi ini harus terus ditingkatkan, terutama dalam pengembangan kebijakan yang berorientasi pada masyarakat.
“Pengalaman di lapangan harus disinergikan dengan kajian ilmiah, sehingga kebijakan yang diambil memiliki dampak yang lebih signifikan,” ungkapnya.
Dr. Yurizal, S.H., M.H., memberikan pandangannya mengenai pentingnya pendidikan karakter bagi aparat penegak hukum.
“Penguatan integritas dan moralitas harus menjadi pilar utama dalam membangun profesionalisme di tubuh Polri. Pendidikan ini tidak hanya berhenti di bangku akademik, tetapi juga dalam pembinaan sehari-hari di institusi,” katanya.
Sementara itu, Prof. Drs. Andy Fefta Wijaya berbicara tentang peran budaya dalam menjaga keamanan. “Kearifan lokal dapat menjadi salah satu instrumen dalam menciptakan harmoni di tengah masyarakat yang beragam seperti di Medan. Polri dapat menjadikan pendekatan berbasis budaya sebagai strategi untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan masyarakat,” ujarnya.
Dr. Hermawan, dari perspektif administrasi publik, menekankan pentingnya tata kelola yang baik dalam pengelolaan sumber daya keamanan.
“Manajemen yang transparan dan akuntabel harus menjadi prioritas, karena hal ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum,” katanya.
Hidangan dan Kebersamaan
Selain diskusi yang mendalam, suasana malam itu semakin hangat dengan sajian khas Restoran Garuda, seperti rendang, gulai kepala ikan, ayam pop, dan aneka sambal khas Padang. Sesi santai sembari menikmati hidangan diwarnai canda tawa dan cerita tentang pengalaman masing-masing.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan kesepakatan untuk terus memperkuat kolaborasi antara Polri dan akademisi dalam berbagai program pengabdian masyarakat. Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang hadir dan berharap sinergi ini dapat membawa perubahan positif bagi Kota Medan.
“Dengan kebersamaan, kita mampu menciptakan Kota Medan yang lebih aman, maju, dan harmonis. Kolaborasi ini adalah langkah nyata menuju perubahan yang lebih baik,” tutup Gidion.
Acara berakhir pukul 21.30 WIB, meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir bahwa sinergitas adalah kunci keberhasilan bersama.
(HARIANTO SIAHAAN)